Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pengertian Analisis Butir Soal Secara Kualitatif dan Kuantitatif Lengkap

Pengertian Analisis Butir Soal Secara Kualitatif dan Kuantitatif Lengkap 

Daringekonomi.com .Hai teman-teman kali ini kita akan membahas tentang Pengertian Analisis Butir Soal Secara Kualitatif dan Kuantitatif Lengkap untuk Guru dan Peserta Didik.Seorang Guru professional harus memenuhi standar kompetensi sesuai Undang-Undang Republik Indonesia No 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen.

Salah satunya adalah kompetesi pedagogik yaitu  guru tidak hanya  menyusun alat evalusi  guna mengetahui hasil belajar peserta didik  juga dapat mengevaluasi apakah evaluasi yang telah disusun sudah berfungsi sebagai alat pengukur hasil belajar berkualitas dan handal.

A.Pengertian Analisis Butir Soal

Analisis butir soal adalah Kegiatan untuk menganalisa butir – butir soal yang wajib yang dilakukan guru disekolah untuk mengetahui tingkat hasil belajar peserta didik dan untuk meningkatkan kualitas soal yang disusun berdasarkan kompetensi dasar yang diajarkan.

Kegiatan analisis butir soal ditentukan oleh  tingkat kesukaran soal,daya beda butir, dan berfungsi tidaknya pengecoh soal dari peserta didik yang mengikuti tes sehingga mendapatkan hasil evalusi belajar siswa yang telah diajarkan dan dijadikan patokan dalam penilaian akhir.

Tingkat kesukaran soal adalah untuk mengetahui  proporsi peserta tes yang menjawab bena terhadap butir soal sedangkan Daya beda butir soal adalah untuk mengetahui indeks yang  membedakan kelompok.

B.Tujuan Kegiatan Analisis Butir Soal 

1.Untuk mengkaji lebih dalam setiap butir soal supaya diperoleh soal yang bermutu
2.Untuk membantu meningkatkan tes melalui revisi atau membuang soal tidak bermutu
3.Untuk mengetahui informasi diagnostik pada peserta didik apakah mereka sudah/belum memahami materi yang telah diajarkan oleh guru.

C.Manfaat Kegiatan  Analisis Butir Soal

1.Menentukan soal-soal kurang bermutu/kurang efektif
2.Meningkatkan kualitas soal melalui komponen-komponen analisis butir soal
3.Meningkatkan validitas soal dan reliabilitas soal
4.Merevisi kembali soal soal yang tidak relevan dengan materi yang diajarkan

D.Analisis Butir Soal Meliputi Teknik Analisis Soal Kuantitatif dan Teknik Analisis Soal Kualitatif.

Ada beberapa Analisis soal yang digunakan guru dalam melakukan Analisis butir soal terdapat dua cara yang dapat digunakan yaitu meliputi Teknik Analisis soal kualitatif dan Teknik Analisis soal kuantitatif.

1. Teknik Analisis Soal Kualitatif

Penelaahan soal kulitatif  adalah penelaahan butir soal didasarkan pada kaidah penulisan soal (soal tertulis,perbuatan,dan sikap),Ada dua pendekatan dalam analisis secara kualitatif yaitu pendekatan moderator dan panel.

a.Teknik Analisis soal moderator merupakan menelaah butir soal mendiskusikan bersama-sama butir soal dengan guru.
b.Teknik Analisis soal panel yakni suatu teknik menelaah butir soal berdasarkan kaidah penulisan butir soal.

2. Teknik Analisis Soal  Kuantitatif

Penelahan soal kuantitatif adalah penelaahan butir soal didasarkan pada data empirik dari butir soal secara keseluruhan.Ada dua pendekatan dalam analisis secara kuantitatif, yaitu pendekatan secara klasik dan modern.

a.Teknik Analisis soal klasik adalah proses penelaahan butir soal melalui informasi dari jawaban peserta didik tes guna meningkatkan mutu butir soal yang bersangkutan dengan menggunakan teori tes klasik.Dalam analisis butir soal secara klasik adalah setiap butir soal ditelaah dari segi: 

- Tingkat kesukaran butir (p)
- Daya pembeda butir (d)
- Fungsi pengecoh
- Reliabilitas dan
- Validitas soal 

b.Teknik Analisis soal modern adalah penelaahan butir soal dengan menggunakan Item Response Theory (IRT) atau teori jawaban butir soal.

I.PROSEDUR MENGHITUNG TINGKAT KESUKARAN (p)

1.Buat tabel skor seperti tabel berikut ini:


2.Isi kolom:
a.(1): nomor urut semua peserta tes
b.(2) nomor peserta tes
c.(3) s/d ((12) dengan 0 bila dijawab salah, dan 1 bila dijawab benar
d.hitung harga p (tingkat kesukaran tiap butir soal) dengan rumus:
e.hitung harga p (tingkat kesukaran untuk naskah soal) dengan rumus:

                                jumlah yang menjawab benar
p tiap butir soal =   -------------------------------           
                                         jumlah peserta
3.Catatan:
a.Tingkat kesukaran:
▪Sukar bila p = 0,00 – 0,25
▪sedang bila p = 0,26 – 0,75
▪mudah bila p = 0,00 – 0,25
b.Nilai p makin besar (Jumlah yang menjawab benar makin banyak) maka tingkat kesukaran soal makin rendah
c.Nilai p berkisar antara 0,0 – 1,0
d.Nilai p tidak menunjukkan apakah butir soal tersebut baik atau tidak
e.Nilai p dipengaruhi oleh tingkat kemampuan kelompok peserta tes:

                                     pn
p naskah soal ujian = ------
                                      N

∑pn = jumlah tingkat kesukaran butir soal 
N = jumlah butir soal dalam naskah ujian


2.PROSEDUR MENGHITUNG DAYA BEDA (D)

Untuk peserta jumlah besar (lebih dari 50 peserta)
1.Susunlah urutan peserta berdasarkan skor yang diperolehnya, mulai skor tertinggi sampai skor terendah
2.Bagilah peserta tes tersebut menjadi 2 (dua) kelompok :
▪Kelompok A: 27% kelompok atas (skor tinggi mulai yang paling atas)
▪Kelompok B: 27% kelompok bawah (skor rendah mulai paling rendah)
3.Hitung jumlah kelompok atas yang menjawab benar terhadap butir soal yang yang akan dihitung daya bedanya (Ba)
4.Hitung jumlah kelompok bawah yang menjawab benar terhadap butir soal yang yang akan dihitung daya bedanya (Bb)
5.Hitung proporsi peserta yang menjawab benar terhadap butir soal tersebut untuk masing-pmasing kelompok
6.Indeks Daya Beda = proporsi kelompok atas dikurangi proporsi kelompok bawah

                             Ba – Bb 
Daya Beda (D) = -------------
                                0,5 T
 
T = Jumlah peserta tes,
Bila jumlah peserta tes ganjil, maka T = jumlah peserta dikurangi 1
7.Catatan:
▪Daya beda bernilai (-1) hingga (+1)
(-1) artinya semua kelompok bawah menjawab benar 
(+1) artinya semua kelopmpok atas menjawab benar
▪Daya beda dianggap:
-langsung masuk bank soal bila daya beda D > 0,40
-memadai bila daya beda D > 0, 25
-tidak dipakai lagi bila D < 0,2

3.PROSEDUR MENENTUKAN BERFUNGSI TIDAKNYA PILIHAN

1.Bagi semua peserta tes atas kelompok atas dan bawah (seperti prosedur 1b)
2.Distribusikan jawaban kedua kelompok tersebut untuk setiap butir soal dimasukkan dalam tabel seperti contoh berikut ini dan selanjutnya dianalisis



Soal No 1 benar-benar jelek karena, karena baik kelompok atas maupun kelompok rendah semuanya bingung dan kedu kelompok memilih C, selain itu distraktor atau pengecoh atau pilihan E tidak berfungsi atau tidak efektif karena tidak ada yang memilih.

Soal No 2 adalah soal yang bagus karena dapat membedakan peserta tes yang pandai dan tidak pandai