Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pernyataan Positif dan Pernyataan Normatif Dalam Ekonomi

“Kondisi Ekonomi Indonesia sangat memprihatinkan ditengah pandemik Covid 19,sehingga menyebabkan  pertumbuhan ekonomi yang kurang stabil,walaupun begitu pemerintah tetap bekerja optimal demi kesejahteraan masyarakat”

Daringekonomi.com - Pernyataan diatas menunjukkan gambaran suatu kondisi ekonomi yang sekarang,kondisi ini disebut kondisi realita.Sekarang ini ilmu ekonomi kian berkembang seiring berjalannya waktu,nah didalam penerapannya perlu dibedakan pada dua kondisi yakni kondisi realita/sebenarnya dan kondisi ideal yang diinginkan.Apa sih kondisi realita dan ideal?


Kondisi realita merupakan fakta apa yang terjadi dan sedang terjadi dalam suatu perekonomian sedangkan kondisi ideal merupakan kondisi yang dinginkan atau kondisi yang sebaiknya/seharusnya terjadi. Dengan kondisi yang berbeda tersebut maka digunakan pendekatan-pendekatan yang berbeda untuk mempelajarinya.yaitu pendekatan ekonomi positif dan ekonomi normatif.

Dua pendekatan inilah yang biasa digunakan oleh penasehat/pakar ekonom,wakil rakyat/pelaku usaha membahas dan menyelesaikan masalah perekonomian.Nah,artikel kali ini akan membahas tentang Pernyataan Positif dan Pernyataan Normatif Dalam Ekonomi.Simak penjelasannya dibawah ini.

Pernyataan Positif

Pernyataan positif adalah pernyataan yang berkaitan dengan fakta-fakta dari kegiatan ekonomi yang berlaku dimasyarakat. Pernyataan positif dapat diuji dalam kaitannya dengan logika yang mendasari  dan bukti-bukti empiris.Fakta-fakta ini berhubungan dengan perkiraan tentang hal yang sudah terjadi dan hal yang akan terjadi akibat dari tindakan/peristiwa ekonomi.Pernyataan positif dapat diuji dalam kaitannya dengan logika yang mendasarinya dan bukti-bukti empiris.Contoh Pendapatan yang sedikit akan menyebabkan permintaan barang/jasa menurun begitu sebaliknya.

Karakteristik Pernyataan Positif:

1. Berdasarkan fakta/bukti dan, oleh karena itu, dapat diverifikasi dan dikonfirmasi oleh data.
2. Penting untuk menyelidiki apa yang telah terjadi dan apa yang terjadi saat ini untuk membentuk dasar pendapat atau memprediksi sesuatu di masa depan.
3. Tidak ada perkiraan penilaian biaya.
4. Banyak dari mereka digunakan untuk menggambarkan apa yang dapat diukur, misalnya, tingkat pengangguran dalam suatu perekonomian atau volume produksi perusahaan.
5. Berguna dalam membangun dan menjelaskan teori dan konsep yang telah dikembangkan selama bertahun-tahun

Contoh Pernyataan Positif

1. Pendapatan yang sedikit akan menyebabkan permintaan barang/jasa menurun begitu sebaliknya
2. Depresiasi nilai tukar akan menyebabkan peningkatan ekspor ke luar negeri.
3. Pemerintah menaikkan pajak makanan, ini akan menyebabkan keuntungan yang lebih rendah bagi produsen makanan.
4. Naiknya harga minyak mentah di pasar dunia akan meningkatkan biaya listrik.
5. Pengurangan pasokan gas akan menyebabkan harga lebih tinggi.
6. Ppn yang lebih rendah akan menambah tunjangan konsumen untuk pembelian bertambah
7. Peningkatan pajak mobil akan menyebabkan penjualan mobil lebih rendah.
8. Peningkatan jumlah wisatawan di Bali akan menciptakan lebih banyak pekerjaan
9. Naiknya suhu rata-rata akan meningkatkan pemanasan global.
10. Suku bunga yang lebih tinggi akan mengurangi pertumbuhan kredit bank.

Pernyataan Normatif

Pernyataan  normatif terutama berkaitan dengan kriteria kebijakan yang hasilnya baik/optimal.Ilmu ekonomi normatif merupakan  hasil pengamatan/uji coba secara langsung dilapangan dan ilmu ekonomi positif yaitu hubungan sebab akibat atau fakta dan situasi yang terjadi dalam dunia ekonomi. Kemudian digabungkan keduanya dengan pertimbangan nilai (etika,agama,aturan yang berlaku dimasyarakat) atau pertimbangan baik dan buruk,yang mencerminkan gagasan ideal tentang masyarakat dalam rangka untuk memperoleh rekomendasi kebijakan.Oleh sebab itu, pernyataan normatif berkaitan dengan masalah ekonomi kesejahteraan/welfare economics,dan wujud tindakan kebijakan pemerintah yang digunakan penasehat ekonomi.Contohnya; dalam pernyataan positif: pajak dikenakan pada orang yang bekerja. Berbeda dengan pernyataan normatif mengatakan pemungutan harus diharapkan mampu mensejahterakan masyarakat.

Karakteristik Pernyataan Normatif

1. Berdasarkan fakta/kenyataan yang terjadi dilapangan/sekarang
2. Perlu penyelidikan tentang kejadian apa yang terjadi
3. Tidak melibatkan nilai atau subjektivitas
4. Seringkali untuk menggambarkan sesuatu yang terukur, misalnya, tingkat pengangguran dalam perekonomian atau output perusahaan.
5. Berguna dalam membangun dan menjelaskan teori dan konsep ekonomi yang telah ada selama bertahun-tahun.

Contoh Pernyataan Normatif

1.Penurunan pendapatan akan menyebabkan penurunan permintaan barang dan jasa. Penghasilan yang lebih rendah mengurangi kemampuan membayar konsumen.
2.Depresiasi mata uang mendorong peningkatan ekspor.komoditas menjadi murah dan permintaan naik
3.Jika pemerintah menaikkan pajak makanan, menyebabkan omset pedagang/pengusaha turun.Pajak adalah beban bagi perusahaan.bila beban naik maka laba menurun
4.Naiknya harga minyak mentah di pasar dunia akan mengarah pada peningkatan biaya produksi industri listrik.Produsen yg menggunakan minyak,mengakibatkan biaya produksi meningkat pula
5.Penurunan pasokan gas bumi akan menyebabkan kenaikan harga sesuai hokum permintaan
6.Mengurangi pajak penghasilan akan meningkatkan insentif konsumen untuk berbelanja lebih banyak.karena pendapatan bertambah
7.Meningkatkan jumlah wisatawan di Bali akan menciptakan lebih banyak pekerjaanWisatawan yang meningkat mendorong kegiatan ekonomi di Bali.
8.Suku bunga yang lebih tinggi mengurangi pinjaman baru.Supaya menstabilkan keuangan/mengendalikan inflasi apabila uang banyak beredar dimasyakat